Jumat, 17 April 2015

batu akik sungai dareh tembus Rp 1,5 milyar


Tembus Rp 1,5 milyar


PADANG - Siapa tak kenal batu akik dari Sungai Dareh di Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat. Batu dari Sungai Dareh selalu diincar para peminat akik di berbagai daerah. Bahkan karena keindahannya, ada batu akik Sungai Dareh yang terjual Rp1,5 miliar. Edo, pengusaha batu akik, warga Jalan Perak, Kelurahan Kampung Jao, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, menuturkan, sudah menekuni bisnis batu akik sejak 2005. Ia mengawali dengan menjual batu mentah atau belum diolah. "Saya memang penggemar batu akik lumuik Sungai Dareh. Itu sudah saya tekuni sejak 2005. Awalnya saya hanya menjual batu akik pakai kantong kresek kepada pengusaha batu. Satu kantong kresek harganya Rp300 ribu, beratnya ada sekira 2 kilogram," tuturnya kepada Okezone, Selasa (24/2/2015). Tren penggunaan batu akik Sungai Dareh mulai mencuat pada 2012 saat ia mengikuti kontes di Jakarta. Tak tanggung-tanggung, Edo membawa 6 ton batu mulia asal Sungai Dareh. "Alhamdulillah batu lumuik Sungai Dareh naik. Kami jadi juara I saat itu. Kemudian batu lumuik Sungai Dareh dengan motif badai salju harganya bisa sampai Rp1,5 miliar. Saat ini batu itu masih di Jakarta. Ciri-cirinya kayak giok tapi didominasi warna putih di dalamnya serta memiliki totol hijau. Hal yang membuat mahal karena totolnya itu menyerupai harimau,” jelasnya. Batu tersebut awalnya dibeli dari temannya dengan harga Rp135 juta. Setelah selesai pameran di Taman Mini Indonesia Indah, nilainya menjadi Rp1,5 miliar. "Sekarang batu itu ada di tangan kawan saya di Jakarta," ujarnya. Edo menjelaskan, ada 57 motif batu asal Sungai Dareh. Umumnya berwarna hijau tua. Dari puluhan motif tersebut, ada tiga yang paling dicari di pasaran, yakni motif kumbang jati, badai salju, dan pucuk pisang. Ciri motif kumbang , jelas dia, berwarna hijau kristal dan di dalamnya terdapat totol hijau pekat seperti kumbang jati. Sementara ciri untuk badai salju berbentuk seperti giok, tidak tembus cahaya senter, bermotif putih, dan terdapat totol hijau. "Tapi kalau untuk motif pucuk pisang mirip batu belimbing di Aceh. Tapi kalau dari Sungai Dareh batunya warna kuning dan di dalamnya banyak warna. Itu yang dikatakan super," paparnya. Saat ini ada Edo memiliki batu motif kumbang jati seberat 4 ons dan belum diolah. "Ini batu lumuik Sungai Dareh dengan motif kumbang jati harganya Rp9 juta. Ini batu super, kemarin sudah ada yang tawar Rp7 juta tapi belum mau kami lepas. Memang kumbang jati saat ini lebih mahal. Dua krat saja batu ini harganya sudah Rp2 juta," sebutnya. Selain batu kumbang jati super, dia juga memiliki stok batu lumuik Sungai Dareh seberat 17 ton. Sebanyak 7,5 ton di antaranya sudah dikirim ke Jakarta dan daerah lain, serta ke Kota Padang 9,5 ton. "Stok ready dan masih diolah menjadi kecil-kecil. Kami tidak mengolah menjadi batu siap pakai, tapi mengolah batu setengah pakai dan dikirim ke Medan, Lampung, Jakarta, Surabaya, Kalimantan. Ada juga yang menjual secara online,” ujarnya. Sejak menggeluti usaha batu akik, Edo sudah mengantongi keuntungan Rp500 juta lebih. Sementara untuk mendapat batu akik dari Sungai Dareh, ia membelinya dari warga yang menambang. "Biasanya kalau batunya bagus kami hargai Rp100 ribu, kalau kurang bagus Rp40 ribu. Bergantung kualitas,” pungkasnya. (ton)(ful)

batu sungai dareh batu mulia untuk kesehatan

Lumut sungai dareh untuk kesehatan
Add caption

 - Permata Hijau atau nama lainnya Giok Kandi dari daerah Dharmasraya Sumatera Barat yang akrab disebut batu cincin Lumut Sungai Dareh, menjadi salah satu batu permata mulia dari pulau Sumatera, kenapa demikian ?Menurut kolektor batu dari Pelalawan, Wak Itam menyebutkan selain batunya sangat keras dan berserat seperti batu permata mulia lainnya juga warna yang dikenal dengan Pucuk Pisangnya, batu ini mempunyai serat menyamai Zamrud Kolombia.

Batu Sumatera lainnya yang mengikuti ketenaran batu ini adalah batu giok aceh yang sekarang batu intinya dikenal dengan bio solar aceh, tidak sembarangan pencarian batu ini sekarang sudah dilarang Pemerintah setempat, akibatnya untuk mendapatkan bahan permata ini semakin sulit, sehingga akibatnya harganya selangit.

Sebagian masyarakat Indonesia memakai batu permata atau batu akik ini, untuk perhiasan dan koleksi, namun lebih banyak yang mengkatagorikan atau masih mempercayai batu ini dipakai karena mengandung khasiat bagi sipemakainya.

Adapun khasiat itu dipercaya sebagian banayak masyarakat Indonesia, bisa meningkatkan interaksi dengan alam sekitar, menyeimbangkan energi emosional ke arah positif, menyuburkan rasa kasih sayang, sementara untuk kesehatan batu ini dikenal getaran gelombang elektronya mampu memperkuat jantung serta memperkokoh otot-otot  syaraf.

Tersebut pula batu sungai dareh dan bio solar aceh tergolong batu jade yang dapat membantu sesorang lebih relax dan bijaksana dalam bertindak," Ujar Kolektor Pangkalan Kerinci, Kabupten Pelalawan, Riau, Wak Itam.

khasiat lumut sungai dareh

Batu akik sungai dareh khasiat dan jenisnya .

Batu yang juga dikenal dengan sebutan giok kandi ini tidak hanya kesohor di Indonesia tapi sampai mancanegara. Popularitas batu menanjka sejak  Presiden Amerika Barack Obama dikabarkan mengenakan batu cincin asal Kabupaten Dharmasraya Sumatera Barat itu di jari tangannya.Sejak saat itu banyak penghobi dan kolektor dari berbagai negara mulai memburunya sehingga membuat batu dengan ciri khas warna hijau itu kian populer. Bahkan konon banyak banyak juga pejabat tanah air yang ikut-ikuran mengenakan batu itu dijari manis mereka.Batu sungai dareh memiliki banyak sebutan diantaranya batu lumuik, batu lumut, giok sumatera dan giok kandi. Untuk sebutan batu giok asal Sumatera, tidak hanya pada batu sungai dareh tapi juga ada lumut aceh yang disebut giok aceh dan batu ini di Korea dikenal dengan jade.

Keunikan dan kelebihan atau keistimewaan batu sungai dareh terletak pada corak an warna batu yang sangat menawan. Batu ini juga memiliki kekerasan standar batu mulia kualitas internasional dengan keras 7 skala mohs atau sama dengan batui Giok china yang telah dikenal manusia ribuan tahun lalu.Asal Usul Batu Sungai DarehBatu ini sebenarnya sudah dikenal sejak lama, tepatnya sekitar tahun 1970-an. Hanya saja waktu itu sampai dalam beberapa terakhir ini batu akik masih belum banyak dikenal dan belum diminati masyarakat secara luas. Namun belakangan ini batu akik telah menjadi tren dan diskai banyak orang termasuk kalangan muda.Sehingga banyak batu-batu permata yang selama kurang dikenal mulai diburu dan dicari seperti batu bacan, batu lavender atau jenis batu lain yang memiliki corak cantik, tak luput dari buruan banyak penghobi dan kolektor termasuk batu lumuik asal Sumatera ini.Pada sekitar tahun 70-an batu sungai dareh ini dikenal masyarakat dengan nama ‘Giok Kandi’ karena batu itu pertama ditemukan di Sungai Kandi dan Bukit Puti Bungsu Solok Selatan Sumatera. Sedangkan batu yang banyak ditemukan di daerah Sungai Dareh seperti nama yang melekat pada batu ini, diyakini masyarakat sumatera merupakan cikal bakal batu dari daerah Kandi yang terbawa arus sungai.Khasiat Batu sungai DarehSebagian orang terutama penghobi mempercayai bahwa batu alam, memiliki energi yang terjadi secara alami sehingga dipercaya memiliki khasiat alamiayah sesuai unsur yang terdapat dalam batu. Sehingga setiap jenis batu cincin akik memiliki khasiat berbeda sesuai unsur pembentuknya, kira-kira seperti itu.

Khasiat batu lumuik sungai dareh diantaranya : Dipercaya dapat meningkatkan keselarasan dengan alam sekitar

 – menjaga keseimbangan emosional
 – membuat stamina menjadi lebih kuat dan bersemangat
 – Menetralisir racun dalam tubuh
 – Bagi mereka yang memiliki aktivitas di luar dapat dijadikan sebagai perlindungan diri (hanya allah yang maha melindungi). Warna hijau pada batu ini : dapat memperkuat daya kerja jantung – saraf – atau fisik secara umum. Kualitas batu yang setara dengan Giok (jade) dipercaya untuk menghilangkan stres, relaxasi dan menyelaraskan pikiran
 – Bijaksana dan menghambat energi negatif dalam tubuh.

  Jenis Batu Sungai DarehHalnya batu mineral pada umumnya sungai dareh juga terdiri dari berbagai jenis baik berdasarkan warna, karakter, corak maupun kualitas batu, sehingga batu ini dikenal dengan banyak nama seperti batu sungai dareh pucuk pisang, kumbang jati, kristal dan masih banyak jenis lainnya dengan beragam nama.Untuk jenis pucuk pisang kristal batu dan warna terlihat hijau muda agak kekuningan dan terdapat belang hijau tua didalamnya, bagitu juga dengan kumbang tentu ada perbedaan dengan jenis lainnya.Ciri batu sungai dareh asli, sama dengan mengenal ciri pada batu akik pada umumnya perlu dilakukan pengujian baik menggunakan teknologi atau bisa dengan keahlian tertentuBaca Juga: cara membedakan batu akik asli dan sintetis
Selain batu akik lumut sungai dareh, batu lain yang tidak kalah menarik dan juga di temukan di kepulauan sumatera ada batu lumut aceh atau dipasaran unternasuonal lebih dikenal dengan jadeite Harga batu sungai dareh mulai dari ratusan ribu sampai jutaan rupiah tergantung kualitas.

tips agar sungai dareh cepat jadi kristal

 Tidak ada salah bagi anda pencinta Batu Sungai Dareh atau sejenis batu giok menggunakan cara ini agar batu cepat mengkristal dengan warnanya yang hijau. Karena tidak diragukan lagi, secara gemologi batu Sungai Dareh termasuk batu mulia yang berjenis Idocrase dan disebut juga sebagai batu mulia Vesuanite. Namun bagi pencinta dan kolektor batu ini jangan ragu merawatnya karena batu ini akan terus meningkat nilainya.Jadi tidaklah heran bila penggemar batu yang memburu batu Sungai Dareh ini untuk dijadikan koleksi pribadi maupun untuk dibuat ladang bisnis. Tidak seperti batu bacan yang harus ditambang di kedalaman tanah, batu sungai dareh sesuai dengan namanya diambil dari dasar sungai Batanghari yang kemudian diproses menjadi batu perhiasan yang indah.Batu Sungai Dareh yang sudah dibentuk akan terlihat indah pada corak atau komposisi warna dalam batu, kilau hasil penggosokan yang sempurna, serta pantulan cahaya bila diberi cahaya dari atas. Seperti batu bacan dan lumut Aceh maka batu sungai Dareh ini juga akan berproses menjadi kristal yang indah tentunya memerlukan waktu dan perawatan yang khusus.Selain keindahan corak serta warna batu sungai Dareh ini ternyata juga memiliki kelebihan lain yaitu tingkat kekerasan, yaitu sebesar 7 skala Mohs yang setara dengan batu jenis kecubung Amethyst. Harga batu sungai dareh bisa dibilang cukup tinggi yakni kisaran ratusan ribu hingga jutaan rupiah tergantung dari ukuran serta tingkat kekristalan batu tersebut, dan yang paling populer dari jenis batu sungai dareh ini adalah kumbang jati dan pucuk pisang.Sebagaimana telah dijelaskan bahwa Batu Sungai Dareh ini berproses menjadi kristal maka pada kesempatan ini kami akan sedikit memaparkan tentang bagaimana cara mempercepat proses kristalisasi pada batu sungai dareh ini.

1. Siapkan air yang mengandung oksigen atau lebih dikenal dengan air Oxy yang banyak dijual di supermarket atau mini market disekitar rumah.

 2. Masukkan batu sungai dareh dalam air oksigen dan tutup kembali dengan rapat. Biarkan kurang lebih 3 - 7 hari dalam wadah tertutup.

3. Keluarkan batu dan dijemur dibawah terik matahari minimal 1 jam dan maksimal 3 jam dalam sehari, setelah dijemur rendam kembali batu dengan air oksigen dalam wadah tertutup rapat.

4. Lakukan berulang-ulang hingga diperoleh perubahan pada batu sungai dareh menjadi kristal.

Proses ini baru akan terlihat hasilnya setelah dilakukan selama 1 hingga 3 bulan.Demikianlah ulasan mengenai cara mempercepat batu sungai dareh menjadi kristal. Selamat mencoba semoga membawa hasil seperti yang anda inginkan.

lumut sungai dareh , emas hijau dari solok selatan

LUMUT SUNGAI DAREH, EMAS HIJAU DARI SOLOK SELATAN

Jika batu bara disebut emas hitam, agaknya batu Lumut Sungai Dareh bisa disebut emas hijau karena harga dan nilai keindahannya yang tinggi sebagai batu akik mulia.Menurut Ketua Ko­mu­nitas Batu Akik Mulia Suma­tera Barat, Attila Majidi, Lu­mut Sungai Dareh terdapat di Bukit Puti Bungsu, Kecamatan Sangir, Solok Selatan (Solsel). Karena pro­ses long­soran, batu ini jatuh ke sungai Batang Kandih yang berada persis di bawah Bu­kit Pu­ti Bungsu, ke­mu­dian diseret arus hingga ke Lu­buk Ulang Aling, Keca­matan Sangir Batang Hari, Solsel, hingga ke Sungai Da­reh. Dhar­masraya. Batang Kandih dan Sungai Dareh merupakan anak Sungai Batang Hari.“Lumut Sungai Dareh mulai terkenal sejak tahun 2009, ketika Bupati Dharmasraya, Marlon mem­berikan batu tersebut kepada Presi­den SBY sebagai cenderamata. Ko­non, SBY memberikannya pula kepada Presiden AS, Barack Oba­ma. Lumut Sungai Dareh menjadi cenderamata dari Pemkab Dhar­masraya terhadap tamu-tamu peja­bat yang datang dari Jakarta, sehing­ga nama batu ini dikenal di In­donesia hingga ke luar negeri,” ujar Attila di kantor Haluan, Minggu (11/1) malam.Banyak pertentangan terkait penamaan jenis batu tersebut. Orang Solsel menyebut sebagai Lumut Kandih, sementara orang Dhar­masraya menyebutnya Lumut Su­ngai Dareh, dan ada juga yang menye­but Lumut Surian. Perten­tangan itu terus berlanjut hingga hari ini, sampai Pemkab Solsel ingin me­matenkan nama Lumut Kandih.Terkait hal itu, Attila putra Solsel ini menjelaskan, hal itu seharusnya tidak dipertentangkan, karena orang sudah tahu, merek dagangnya adalah Sungai Dareh, deposit terbesarnya di Solsel, penam­bangnya banyak dari Surian Kabu­paten Solok, dan pengasahnya ba­nyak terdapat di Kota Padang.“Bagaimana mau mematenkan namannya sebagai Lumut Kandih, sedangkan jenis batu ini tidak hanya terdapat di Solsel, namun juga terdapat di Aceh yang terkenal dengan nama Lumut Aceh. Jika diuji di laboratorium, maka teriden­tifikasi dua jenis batu tersebut sebagai Idocrase, yang pertama kali ditemukan di California dengan sebutan Vesuvianite. Dan jenis Ido­crase yang terdapat di Solsel, dikenal orang dengan nama Sungai Dareh berkat promosi yang dilakukan pertama kali oleh Pemkab Dhar­masraya,” tuturnya.Perbincangan Lumut Sungai Dareh di dunia gemologi (ilmu yang mempelajari permata, dan batu permata alami dan buatan), kata Attila, bermula sejak 5 tahun yang lalu. Para gemologist heran kenapa Idocrase terdapat di Solsel yang berjarak kurang lebih 172 kilo meter dari pantai. Sedangkan Idocrase biasanya terdapat di pantai, seperti yang ditemukan di beberapa tempat di dunia seperti di USA, Rusia, Italia, Kenya, Norwegia. Padahal berbicara batu adalah berbicara tentang sejarah bumi. Pertanyaan yang muncul dari para gemologist, apakah di Solsel dahulunya terdapat laut? Belum ada jawaban yang jelas mengenai soal itu.Lumut Sungai Dareh di Solsel digali oleh para penambang emas liar yang jumlahnya ratusan bahkan ribuan. Selain mencari emas, mere­ka juga mencari Lumut Sungai Dareh. Tidak hanya penambang emas, ada juga masyarakat dan pecinta batu yang khusus mencari batu tersebut ke Bukit Puti Bungsu dan sungai Batang Kandih.Proses pencarian Lumut Sungai Dareh oleh para penambang emas, adalah dengan menggunakan ekska­­vator yang merusak alam dan mesin diesel penyedot lumpur yang mence­mari air sungai dengan bahan bakar minyak mesin tersebut. Sementara pencari Lumut Sungai Dareh yang bukan penambang emas, meng­gunakan linggis dengan mengg­ali tanah di Bukit Puti Bungsu atau kawasan di pinggiran bukit tersebut, hingga ke pinggiran sungai di sepan­jang aliran sungai Batang Kandih menuju hilirnya.Kata Attila, ada dua jenis Lumut Sungai Dareh, yakni Pucuk Pisang (Natural Idocrase) dan Kumbang Jati (Hydrogrossular Garnet). Jenis lainnya hanyalah varian dari dua jenis tersebut.Lumut Sungai Dareh dalam peta batu mulia nasional menempati urutan ketiga setelah batu Bacan dan batu Garut. Bahkan saat ini telah menanjak ke posisi nomor dua karena popularitasnya makin tinggi. Kalau di Sumbar, Sungai Dareh adalah batu nomor satu.Attila setuju Sungai Dareh dise­but emas hijau, karena harganya bisa lebih mahal dari harga emas, karena Sungai Dareh indah, unik dan ber­manfaat untuk kesehatan.Indah dan unik karena corak batu Sungai Dareh, terutama yang Kumbang Jati, tak akan pernah sama antara satu batu dengan batu lainnya. Bermanfaat untuk kesehatan, karena mengandung sinar infra merah yang bagus untuk terapi tubuh, yang membawa efek relaksasi.“Jadi bukan berisi hal-hal gaib seperti mitos yang beredar di tengah masyarakat, namun karena kan­dungan mineral di dalam batu tersebut,” terang Attila.Harga Sungai Dareh kualitas kristal beragam, mulai dari ratusan ribu hingga ratusan juta. Malam itu, Attila baru pulang dari Jakarta setelah menjualkan satu batu teman­nya jenis Kumbang Jati kualitas blues green kepada seorang kolektor seharga Rp 125 juta.Di Solsel, keberadaan Lumut Sungai Dareh menjadi berkah bagi masyarakat setempat, karena sejak harga Lumut Sungai Dareh tinggi dan memiliki banyak peminat, mun­cul lapangan kerja baru di tengah masyarakat, seperti pencari batu, pengasah batu, dan pengusaha batu.Para pencari Lumut Sungai Dareh menjual batu tersebut ke pengusaha. Ada juga yang menga­sahnya sendiri atau membayar jasa pengasah, lalu menjualnya ke pengu­saha atau pecinta batu.Bambang Ismanto misalnya, salah seorang pengasah batu di Padang Aro, mempekerjakan 5 pengasah batu, sejak membuka jasa asah batu pada 2011 yang lalu. Satu pengasah batu men­dapatkan orderan mengasah kurang lebih 20 biji sehari, dengan upah Rp25 ribu untuk satu batu cincin.Tak hanya mengasah batu, Bam­bang Ismanto juga membeli batu dari penambang emas. Batu-batu yang ia beli diasah oleh para pekerjanya. Selain mendapatkan keuntungan dari mengasah, para pekerja juga mendapat tambahan dari hasil penjualan batu yang diasah tersebut. Hasil batu yang dijual Bambang dibagi dua dengan pengasah dengan hitungan 50:50 persen.Dalam sehari, setidaknya 2 batu di etalase Bambang dibeli orang. Bila upah mengasah dan menjual batu digabung, dalam sehari ia memiliki omset Rp 1 juta. Dengan uang itu, ia menghidupi keluarga dan menye­kolahkan anak-anaknya.Lebih besar lagi keuntungan yang didapat oleh pengusaha batu. Moeslim Burhan, pengusaha batu di Padang Aro yang namanya terkenal dalam peta batu mulia nasional, mendapatkan keuntungan yang besar dari menjual batu.Pria yang bekerja sebagai PNS di Badan Pusat Statistik (BPS) Solsel ini, membeli bahan batu kristal berkualitas menengah dan tinggi dari penambang emas, dengan harga ratusan ribu, jutaan, hingga puluhan juta, dan menjualnya dengan harga jutaan, belasan, hingga puluhan juta, tergantung kualitas batu, jenis warga dan indikator harga batu lainnya.“Digit uang di ATM bertambah,” katanya berseloroh saat ditanya keuntungan yang didapat dari men­jual batu. Ia pernah membeli bahan seharga Rp 5 juta dan menjualnya Rp 50 juta.Meski nilai jual Lumut Sungai Dareh di bawah Bacan, namun, katanya, Lumut Sungai Dareh tak bisa didapatkan begitu saja walau pembeli memiliki uang banyak. “Kalau ada uang Rp 100 juta, bisa langsung mendapatkan batu Bacan berkualitas tinggi.